Blitar, Press Spotlight – Kisah Esa, seorang remaja yang viral karena minta dijemput polisi, menjadi perhatian publik setelah mengungkapkan rasa rindu kepada ibunya, Susanti, yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura.
Anehnya, Susanti sempat tidak mengakui bahwa dia memiliki anak.
Selama 10 tahun, Esa mencari sosok ibunya yang pergi meninggalkannya saat masih kecil.
Ayahnya, Suhebi, telah meninggal dunia pada Februari 2024, meninggalkan Esa dengan rasa kehilangan yang mendalam.
Dalam sebuah wawancara, Esa mengaku mendengar dari teman ibunya bahwa Susanti mengaku belum menikah dan tidak memiliki anak, sebuah pernyataan yang melukai hati Esa.
“Kayak sakit hati, padahal saya beneran anak kandung dia,” ungkap Esa, sambil menahan air mata.
Dia juga mengingat momen ketika ibunya pernah melakukan video call dengan seorang pria, menimbulkan banyak pertanyaan di benak Esa.
Kisah Esa semakin viral di media sosial setelah dia menghubungi Polres Blitar untuk meminta dijemput, merindukan sosok kedua orang tuanya.
Meskipun Esa tinggal bersama kakek dan neneknya, Sanidi, yang merupakan penjual bakso legendaris di Blitar, kerinduan terhadap ibunya tak pernah padam.
“Setelah 10 tahun berpisah, saya ingin sekali bertemu ibunda saya,” kata Esa.
Selama ibunya bekerja di luar negeri, Esa merasa diabaikan, dan tak ada kabar dari Susanti.
“Dia pergi ke luar negeri, tapi tidak pernah memberi kabar,” tambah Sanidi, kakek Esa.
Kini, Esa bercita-cita untuk melanjutkan sekolah dan meraih impiannya, meski tanpa kehadiran kedua orang tuanya.
Esa pun menceritakan pengalaman pahitnya, diusir oleh ibu tirinya yang merasa tidak terima dengan prestasi Esa yang lebih baik.
Kini, Esa berharap bisa kembali bersekolah dan melanjutkan hidupnya dengan baik.
